7 Bulanan Adat Batak - Mambosuri


Lain kisah Roro Jongrang yang membangun candi dalam waktu semalam, lain juga ceritaku dan suami yang mempersiapkan nujuh bulanan adat batak kami dalam sehari. Waw!!!

Ya hanya sehari aku dan suami mempersiapkan nujuh bulanan adat batak atau biasa disebut Mambosuri, itupun disela-sela kami sedang mempersiapkan our future place.

Ditengah kegiatan kami merapikan rumah yang bisa dibilang kejar setoran mengingat waktu suami terbatas di Jakarta, kami juga harus mempersiapkan acara untuk Mambosuri. Bayangin aja, air di rumah kita pun belum keluar dengan sempurna!

Awalnya aku dan suami ingin mengganti tradisi nujuh bulanan dengan beramal, mengingat kita tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkannya dan suami yang tinggal di luar kota. Dan kami menganggap acara batak itu tidak bisa dibuat simple hehe.

Tapi gimana karena keluargaku sudah memutuskan untuk melaksanakan Mambosuri di Sabtu (23/9/17) dan baru menginfokan di Kamis sebelumnya, dan kami hanya bisa berpasrah diri. Sempat kepikiran untuk mengganti hari pelaksanaan Mambosuri di lain waktu.
"Tidak boleh menolak niat baik orang apalagi keluarga untuk mendoakan kita, terlebih lagi ini moment menyambut anggota baru" Itulah tanggapan Bapak mertua atas keinginan dari aku dan suami.

Dan kesibukan di hari Jumat dimulai, Ibu mertua langsung telepon catering, menyiapkan alat makan dan perlengkapan dapur lainnya, bapak mertua membantu merapihkan rumah bersama aku dan suami. Bapak mertua dan suami sampai jam 11 malam loh merapihkan rumah. What a hectic day.

Aku dan suami berasal dari suku Batak, tetapi aku sudah lahir di Jakarta dan walaupun suami lahir di Sumatera, pengetahuan kami mengenai nujuh bulanan adat batak terbatas. Jadi kami pun mulai mencari tahu apa itu sebenarnya Mambosuri.

Mambosuri merupakan acara nujuh bulanan adat batak dimana orang tua perempuan memberikan makan berupa dengke / ikan mas dengan maksud mengenyangkan agar menjadi kekuatan bagi anak perempuannya hingga persalinan nanti. Dan juga prosesi memberikan ulos Mula Gabe kepada calon ibu & bapak dengan harapan menghangatkan calon ibu & bapak dalam menyambut kehadiran sang buah hati. Istilah ulos Mula Gabe merupakan penantian hagabeon yang artinya kelahiran anak pertama. Jadi seorang ibu menerima ulos Mula Gabe ini hanya satu kali dalam hidupnya.


Dan sampailah pada hari yang dinanti, acara dimulai pukul 10 pagi, bersama dengan seluruh bala bantuan dari keluarga suami, kami dapat menyambut keluarga besarku dengan baik. Tidak ada persiapan apapun dari aku dan suami secara costume, tapi untungnya kami memiliki pakaian yang bernuansa dusty pink untuk dikenakan di hari itu. Kalau pasangan yang lain mungkin sudah sebulan sebelumnya sibuk menjahitkan pakaian seragam dengan suami bahkan dengan orang tua. Calon ibu lainnya mungkin menyiapkan make up artist untuk membuatnya tampil lebih cantik. Jangankan memikirkan itu semua, sekedar memotong rambut saja, suami tidak sempat ke barber shop hehe...
Puji Tuhan seluruh acara berlangsung dengan khidmat dan penuh sukacita. Apapun yang dilakukan dalam doa dan berserah kepada-Nya, kami yakin semua akan Tuhan cukupkan.

Terimakasih Tuhan Yesus untuk setiap apa yg kami rasakan dan berkat yg kami peroleh. Kiranya doa & harapan keluarga besar kami dapat terwujud di kehidupan kami.






Berikut Urutan 7 bulanan Adat Batak / Mambosuri :

  • Memberikan Dengke Dari Pihak Perempuan (Parboru)



Mama menyuapi dengke dan nasi kepada aku dan suami sebanyak 3 kali. Begitu juga menyuapi minuman dengan jumlah yang sama.
  • Pemberian Ulos Mula Gabe Dan Beras Sipir Ni Tondi




  •  Pemberian Nar Ma Goar  Oleh Keluarga Laki-Laki (Paranak) Kepada Keluarga Perempuan (Parboru)


    • Makan Siang Seluruh Keluarga


    •  Mandok Hata / Ucapan Syukur


    • Pemberian Uang Dari Calon Ibu & Bapak Kepada Keluarga Perempuan Atau Biasa Disebut Marsituak Na Tonggi Sebagai Wujud Terimakasih


    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    5 Imunisasi Subsidi Pemerintah

    Peralatan MPASI Hemat Dan Cermat